Pajak Tradisional Pulo Brayan
Kondisi Pasar Tradisional Pulo Brayan
Selama Pandemi Virus Corona
Kondisi Pajak Brayan di masa pandemi. Sabtu (24/10/20)
Pasar tradisional Pulo Brayan- Kawasan pasar dan pertokoan ini dikenal dengan sebutan "Pajak Brayan", berlokasi di pangkal bilangan Jalan Kl.Yos Sudarso, berbatasan dengan kawasan-kawasan lain seperti Jl,Bilal,dan Helvetia, Medan Barat. Daerah yang padat penduduk, membuat kawasan ini selalu ramai baik pada hari-hari biasa maupun hari libur. Aktivitas jual beli selalu menjadi hidangan utama disini. Namun semenjak pandemi corona yang diberitakan sejak bulan maret yang lalu, keadaan Pajak Brayan berubah menjadi sunyi pengunjung atau pembeli
Selama masa pandemi aktivitas jual beli turun drastis, tidak seperti biasanya hampir setiap hari tempat ini ramai oleh pembeli. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Lia seorang pedagang sayur berikut
"Ya, seperti inilah, jarang ada pembeli, selama corona suasana di pajak berubah menjadi sepi" ujar ibu Lia. Sabtu (24/10/20)
Perubahan suasana pajak ini juga menyebabkan penurunan pendapatan hasil jualan, Selama hampir setengah tahun ini pandemi masih menjadi alasan utama keluhan setiap pedagang.
Menurut, salah seorang pedagang yang kerap di panggil Mak Wilson, berjualan dikondisi ini bukan lagi soal mencari laba yang tinggi namun, agar bisa berpenghasilan untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup keluarganya
"Penghasilan jualan ya sangat turun, jauh berbeda dari sebelum corona, kondisi ini sangat terasa di perekonomian keluarga saya, ya meskipun terkadang hasil nya tidak seberapa setidaknya bisa menyambung hidup lah " kata Mak Wilson
Rasa khawatir beraktivitas di luar rumah karena virus dan tanggung jawab terhadap kebutuhan keluarga juga memaksa untuk tetap berjualan, inilah menjadi tantangan bagi setiap pedagang,
Meskipun mereka berjualan seperti biasanya namun para pedagang juga menjalan kan protokol kesehatan yang telah di anjurkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Baru satu bulan yang lalu juga ada dari Pemko datang kesini, ya menyampaikan tetap menjaga kebersihan dan harus menjalankan protokol kesehatan, disuruh pakai masker juga" penjelasan Mak Wilson
Pernyataan dari para pedagang tersebut juga di iyakan oleh seorang pembeli yang sedang belanja pada saat itu. Christofer menjelaskan semenjak pandemi ini Pajak Brayan memang sepi,dia juga mengatakan, takut nya dengan penyebaran corona ini alasan besar untuk tidak keluar rumah.
" Keadaan Pajak emang sepi selama beberapa bulan terakhir ini, Kalau ditanya kemungkinanan alasan sepi nya, udah pasti karena anjuran pemerintah juga, terus ya kita kan tahu virus ini sangat berbahaya, jadi ya sebisa mungkin meminimalisir untuk keluar dari rumah. Kita kan takut juga degan virus itu" jawab Christofer
Bahkan Christofer juga mengatakan sudah terbiasa belanja-belanja via online dibandingkan lansung ke pasar tradisional, kondisi yang tidak bersih dan keramaian di pasar tradional tentu menjadi pertimbangan ketika ingin belanja di kondisi Pandemi ini.
" Lagian kan kalau ke pajak seperti ini, selain tempat nya lumayan kotor juga biasanya ramai, makanya keluarga kami lebih sering bahkan udah terbiasa belanja via online aja, paling saya disuruh belanja sama orang rumah kalau stok benar-benar habis. itu pun ke sini melihat waktu sepi aja" sambung Christofer ketika wawancara Sabtu (24/10/20)
Semanga terus dek
BalasHapusaduh "t"nya kurang wkwkw
Hapus